berikut bukan merupakan limbah pertanian contohnya adalah
Berikutini yang bukan merupakan dampak negatif dari pembuangan limbah padat adalah?A. menurunkan kualitas tanahB. mengurangi keindahan lingkunganC. kesuburan tanah meningkatD. berkembangnya berbagai penyakit . Question from @Mentaripspr - Sekolah Menengah Pertama - Kimia Sebutkan 3 sumber-sumber pencemaran air dan berilah contoh-contohnya!
2 Limbah anorganik yaitu limbah yang berasal dari bahan-bahan non hayati dan sifatnya susah diuraikan. Contohnya : plastik, sterofoam, timah, kaca. 3. Limbah B3(bahan beracun dan berbahaya) yaitu limbah yang berasal dari bahan kimia yang beracun dan berbahaya. Contoh : pestisida, sisa batu baterai, tumpahan minyak. Jadi jawabnya adalah D
Sampahorganik basah contohnya adalah sisa sayur, kulit pisang, buah yang busuk, kulit bawang dan sejenisnya. Berikut merupakan penggolongan hasil limbah organik dilihat dari kondisi wilayahnya: Di daerah pertanian banyak terdapat limbah seperti jerami padi, kulit jagung, batang daun singkong, atau kulit bawang.
Limbahmerupakan zat atau sisa buangan dari kegiatan manusia atau industri. Pengelompokkan limbah adalah sebagai berikut. Limbah berdasarkan senyawanya, berdasarkan senyawanya, limbah dibedakan menjadi 2, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.Limbah organik sendiri adalah limbah yang mengandung hidrokarbon dan cenderung mudah terurai serta berasal dari mahkluk hidup (contoh: sisa makanan
Berikutadalah contoh sampah industri dan limbah yang dihasilkan oleh beberapa sektor industri: Limbah industri pangan, contohnya ampas makanan yang bisa menjadi polutan di udara maupun di air. Limbah industri kimia dan bahan bangunan, contohnya limbah cair yang banyak dihasilkan dari proses pengolahan minyak bumi.
Vay Tiền Trả Góp Tháng Tư Nhân.
Jenis Limbah Pertanian dan Pengelolaannya – Pertanian menjadi salah satu sektor yang banyak dimanfaatkan sebagai mata pencarian oleh masyarakat Indonesia. Karena itu, akan cukup mudah untuk menemukan lahan pertanian di wilayah Indonesia. Seiring dengan hal tersebut, limbah pertanian muncul dan menjadi salah satu permasalahan dalam bidang pertanian. Limbah pertanian merupakan bagian dari hasil pengelolaan pertanian yang tersisa atau tidak diperlukan. Dengan kata lain, limbah pertanian merupakan sampah atau produk buangan dari hasil pertanian. Jenis Limbah PertanianLimbah Pertanian Berdasarkan Sumber PenghasilannyaLimbah Tanaman Pangan dan contohnya Limbah Tanaman Hortikultura Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Limbah Tanaman Perkebunan dan contohnya Limbah Peternakan dan contohnya Limbah Organik Perkotaan Limbah Pertanian Berdasarkan Waktu penghasilannyaLimbah PrapanenLimbah Saat PanenLimbah PascapanenLimbah Pertanian Berdasarkan WujudnyaLimbah PadatLimbah CairLimbah GasPengelolaan Limbah PertanianLimbah Pertanian sebagai Pupuk OrganikLimbah Pertanian sebagai Pengendalian Penyakit TanamanLimbah Pertanian sebagai Pakan Ternak Limbah Pertanian sebagai Bahan KerajinanLimbah Pertanian sebagai Produk BudidayaLimbah Pertanian sebagai Bioenergi biogas. Kategori Ilmu BiologiMateri Limbah Limbah pertanian terbagi menjadi tiga jenis, yaitu berdasarkan sumber, waktu, dan wujudnya. Berikut adalah penjelasannya. Limbah Pertanian Berdasarkan Sumber Penghasilannya Limbah pertanian berdasarkan sumbernya dikelompokkan menjadi limbah tanaman pangan, limbah tanaman hortikultura, limbah tanaman perkebunan, limbah peternakan, dan limbah perkotaan. Limbah Tanaman Pangan dan contohnya Limbah tanaman pangan berasal dari hasil pengelolaan tanaman yang menjadi bahan pangan, seperti padi, jagung, ketela pohon, kacang kedelai, kacang hijau, dan kacang tanah. Limbah tanaman pangan sering dimanfaatkan sebagai bahan baku pengelolaan pupuk atau pupuk organik. Tanaman pangan yang cocok dimanfaatkan sebagai pupuk, yaitu padi, jagung dan singkong. Limbah tanaman jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengemasan makanan tradisional, seperti wajik dan dodol. Limbah Tanaman Hortikultura Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Sayuran dan buah-buahan yang rusak atau tidak memenuhi kualitas penjualan akan menjadi limbah pertanian. Limbah tanaman sayuran dapat berasal dari pengelolaan hasil pertanian bawang merah, bawang putih, kentang, kubis, kembang kol, wortel, lobak, kacang merah, kacang panjang, cabai, paprika, tomat, buncis, kangkung, bayam, mentimun, dan jenis sayuran lainnya. Limbah tanaman buah-buahan dapat berasal dari pengelolaan hasil pertanian alpukat, belimbing, anggur, apel, mangga, manggis, pepaya, durian, dan jenis buahan lainnya. Limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan bahan pembuatan pupuk kompos atau pupuk organik. Limbah Tanaman Perkebunan dan contohnya Limbah tanaman perkebunan berasal dari pengelolaan hasil perkebunan, seperti kelapa, kelapa sawit, teh, kopi, cengkeh, kakao, jambu mete, dan tebu. Limbah dari hasil tanaman kelapa sawit, teh, kopi, cengkeh, kakao, jambu mete, dan tebu cocok untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk organik. Sedangkan limbah dari tanaman kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan arang serta kerajinan atau bahan baku industri rumah tangga, seperti keset. Limbah Peternakan dan contohnya Peternakan menjadi salah satu penghasil limbah yang paling besar dan terus mengalami peningkatan seiring dengan penambahan jumlah hewan ternak. Limbah peternakan berasal dari pengelolaan sapi perah, sapi potong, kerbau, kuda, domba, kambing, babi, dan unggas. Limbah peternakan sangat cocok untuk dimanfaatkan sebagai bahan pembuahan pupuk organik atau pupuk kompos, baik dalam bentuk padat maupun cair. Limbah dari hasil pengelolaan sapih perah, sapi potong, ayam padaging, ayam buras, dan ayam petelur menjadi yang paling cocok untuk dimanfaatkan dalam pembuatan pupuk kompos. Selain itu, limbah peternakan juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan biogas. Limbah Organik Perkotaan Jumlah limbah di perkotaan semakin meningkat seiring dengan penambahan jumlah penduduk. Beberapa kota dengan produksi limbah tertinggi di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, dan Surakarta. Limbah organik di perkotaan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk kompos atau pupuk organik serta bahan pembuatan bioenergi. Limbah Pertanian Berdasarkan Waktu penghasilannya Limbah pertanian berdasarkan waktunya dibagi menjadi tiga, yaitu limbah prapanen, saat panen, limbah pascapanen. Limbah Prapanen Limbah prapanen merupakan limbah yang terkumpul sebelum atau saat hasil pertanian utama sedang diambil, seperti jamur, daun, batang, ranting tanaman, dan kotoran hewan. Limbah Saat Panen Limbah saat panen merupakan limbah yang dihasilkan saat musim panen, seperti jerami jagung, jerami padi, sorgum, pelepah pisang, daun pisang, dan jerami kacang tanah. Limbah Pascapanen Limbah pascapanen merupakan limbah yang terkumpul setelah proses panen, seperti kulit, darah, jeroan, tempurung kelapa, sabut kelapa, sekam kasar, dedak, meni, serta buah atau sayuran yang rusak. Limbah industri pertanian juga menjadi bagian dari limbah pascapanen. Limbah ini berasal dari pabrik atau industri pengolahan hasil pertanian. Limbah Pertanian Berdasarkan Wujudnya Limbah pertanian berdasarkan wujudnya dibagi menjadi tiga jenis, yaitu limbah padat, limbah cair, dan limbah gas. Limbah Padat Limbah padat dapat berasal dari limbah prapanen, limbah panen, limbah pascapanen, dan limbah industri pertanian, seperti daun kering, jerami, sabut dan tempurung kelapa, serta ampas tahu. Limbah padat ini jika dibiarkan menumpuk akan menyebabkan pencemaran lingkungan serta memunculkan hewan, seperti lalat, kecoak, dan tikus yang dapat membawa berbagai kuman penyebab penyakit. Limbah Cair Limbah cair biasanya dihasilkan dari proses pembersihan bahan pangan dan peralatan pengelolaan hasil pertanian, sisa pupuk cair, serta bahan-bahan kotoran lain yang dihanyutkan. Limbah cair tersebut akan menyebabkan mikroorganisme berkembang biak secara cepat karena banyak mengandung bahan organik berupa nutrient. Proses perkembangbiakan mikroogranisme tersebut dapat menghabiskan oksigen yang terlarut dalam air sehingga air menjadi kotor dan menimbulkan bau busuk. Limbah Gas Limbah gas dihasilkan dalam proses pengolahan hasil pertanian, seperti uap air dari proses pengurangan kadar air selama pelayuan teh dan pengeringannya. Limbah gas perlu disalurkan melalui cerobong agar tidak menimbulkan bahaya. Berbagai hasil pertanian organik serta solusi pertanian berkelanjutan dapat dipelajari melalui buku berikut. Pengelolaan Limbah Pertanian Sebagai produk sisa atau produk buangan, limbah pertanian dapat menimbulkan dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik. Namun, jika dikelola secara optimal, limbah pertanian akan memberikan manfaat besar. Berikut beberapa bentuk pengelolaan limbah pertanian. Limbah Pertanian sebagai Pupuk Organik Limbah pertanian yang berasal dari tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, dan peternakan, seperti jerami, singkong, batang dan tongkol jagung, sekam padi, gulma, batang pisang, sabut kelapa, dan kotoran hewan ternak dapat diolah menjadi pupuk kompos melalui proses pengomposan. Pengomposan merupakan pemanfaatan bahan organik melalui proses penguraian secara biologis. Proses pembuatan pupuk kompos dilakukan dengan mencampur bahan secara seimbang dengan memberikan air yang cukup, mengatur aerasi, dan menambah aktivator pengomposan. Pencampuran limbah pertanian kering, seperti sisa tanaman, daun kering, dan sampah sapuan diperlukan untuk meningkatkan kualitas pupuk kompos dan rendemen kompos. Penggunaan pupuk kompos dapat meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan kandungan bahan organik tanah, serta meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba dari penggunaan pupuk ini juga akan membantu pertumbuhan tanaman sehingga kualitasnya cenderung lebih baik daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia. Manfaat lain dari penggunaan pupuk kompos adalah menghemat biaya transportasi dan penimbunan limbah, mengurangi limbah, memiliki nilai jual yang lebih tinggi, mengurangi polusi udara akibat pembakaran limbah, serta menambah pemanfaatan lahan karena berkurangnya penimbunan limbah. Pengelolaan mengenai pupuk organik dari limbah pertanian dapat dilihat melalui buku berikut. Limbah Pertanian sebagai Pengendalian Penyakit Tanaman Selain dapat dimanfaatkan sebagai pupuk yang meningkatkan memperbaiki unsur tanah, limbah pertanian juga dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan penyakit tanaman. Penggunaan limbah pertanian, seperti kotoran ayam dan sapi, baik yang segar maupun yang sudah difermentasi, telah mampu mengendalikan penyakit tanaman. Limbah Pertanian sebagai Pakan Ternak Limbah pertanian, seperti jerami padi, jerami jagung, jerami kedelai, pucuk ubi kayu, jerami ubi jalar, serta jerami kacang tanah, dapat dimanfaatkan menjadi sumber makanan hewan ternak. Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan hewan ternak dilakukan dengan mengeringkan limbah tersebut di bawah sinar matahari selama 3-4 hari. Pemanfaatan limbah pertanian sebagai sumber makanan ternak juga dapat dilakukan melalui proses fermentasi. Proses fermentasi mampu meningkatkan kandungan nutrisi pakan ternak. Fermentasi dapat dilakukan melalui penggunaan mikroorganisme penghasil enzim yang akan memecah serat kasar serta meningkatkan kandungan proteinnya. Limbah Pertanian sebagai Bahan Kerajinan Berbagai hasil limbah pertanian dapat dimanfaatkan sebagai sebagai bahan pembuat kerajinan. Salah satu bahan yang dapat diolah untuk kerajinan adalah batang pisang. Batang pisang dapat dijadikan kertas melalui beberapa tahapan. Pertama, memotong batang pisang menjadi bagian-bagian kecil dengan ukuran sekitar 25 cm. Kemudian, jemur potongan tersebut di bawah sinar matahari hingga kering. Lalu remus potongan batang pisang hingga menjadi lunak dengan menambahkan formalin atau kostik soda untuk menghilangkan getah dan mempercepat pelunakan batang pisang. Setelah batang pisang menjadi lunak, bersihkan dan blender hingga menjadi bubur. Bentuk atau cetak bahan tersebut menjadi lembaran kertas dan jemur hingga lembaran kertas tersebut mengering. Limbah Pertanian sebagai Produk Budidaya Onggok merupakan salah satu limbah pertanian dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengolahan produk budidaya. Onggok berasal dari hasil pengolahan singkong menjadi tapioka. Onggok menjadi salah satu limbah pertanian yang memiliki kadar pencemaran yang tinggi. Onggok membutuhkan oksigen yang cukup besar untuk proses perombakannya sehingga jika langsung dibuang begitu saja akan mengambil cadangan oksigen di area pembuangannya. Hal tersebut akan menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem serta bau busuk yang mencemarkan lingkungan. Untuk menghindari pencemaran lingkungan lingkungan tersebut, onggok perlu dimanfaatkan dengan optimal. Salah satu bentuk pemanfaatan onggok, yaitu digunakan sebagai pengganti jerami untuk budidaya jamur merang. Dalam budidaya jamur merang, dilakukan proses pengomposan yang memerlukan kelembapan, sumber nitrogen, dan sumber mikroorganisme perombak selulosa. Proses ini akan menurunkan kadar bahan organik yang terkandung dalam onggok sehingga jika dibuang, tidak lagi memerlukan banyak oksigen dalam proses perombakannya. Limbah Pertanian sebagai Bioenergi biogas. Saat ini, teknologi untuk pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan produksi biogas telah banyak dikembangkan. Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari proses biologi bahan organik oleh bakteri-bakteri metan. Biogas dapat diproduksi dari hasil pemanfaatan berbagai bahan organik yang dibuat bubur dan diperam selama beberapa hari sampai timbul gas. Limbah pertanian berupa batang pohon singkong, daun singkong kering, dan onggok yang dicampur dengan kotoran ternak dapat menambah sumber nitrogen dan sumber mikroorganisme biogas, yang kemudian akan diproses menjadi biogas. Biogas dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi pemanasan dan penerangan serta dimurnikan sebagai gas metan dalam tangki gas yang dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi. Dalam proses pembuatan biogas juga akan diperoleh air yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan irigasi serta lumpur yang dapat dikeringkan dan menjadi pupuk kompos. Panduan praktis dalam pembuatan biogas dapat dipelajari melalui buku berikut. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Limbah pertanian adalah sisa atau produk sampingan dari kegiatan pertanian. Limbah pertanian dapat mengandung bahan kimia, bahan organik, serta bahan padat lainnya yang dapat membahayakan lingkungan. Namun, tidak semua bahan yang dihasilkan dari kegiatan pertanian merupakan limbah. Beberapa contoh bukan merupakan limbah pertanian adalah pupuk organik, pupuk anorganik, pupuk hayati, pupuk kompleks, dan pupuk hidroponik. Pupuk organik adalah salah satu produk yang dibuat dari berbagai bahan organik seperti tanah liat, pupuk, kompos, dan pupuk hayati. Pupuk organik dapat meningkatkan kesuburan tanah dan menyediakan nutrisi penting untuk tumbuhan. Pupuk anorganik adalah pupuk yang terbuat dari berbagai bahan anorganik seperti pupuk fosfat, pupuk nitrogen, pupuk kalium, dan pupuk unsur lainnya. Selain itu, pupuk anorganik juga dapat meningkatkan kesuburan tanah. Pupuk hayati adalah pupuk yang terbuat dari bahan hayati seperti biji-bijian, serbuk kayu, dan bahan sereal lainnya. Pupuk hayati tidak hanya membantu meningkatkan kesuburan tanah, tetapi juga dapat memberi nutrisi penting untuk tumbuhan. Pupuk kompleks adalah pupuk yang terbuat dari kombinasi berbagai bahan seperti pupuk fosfat, pupuk nitrogen, pupuk kalium, dan pupuk anorganik lainnya. Pupuk kompleks dapat meningkatkan kesuburan tanah dan memberi nutrisi penting untuk tumbuhan. Pupuk hidroponik adalah pupuk yang dibuat melalui proses yang menggunakan air. Meskipun pupuk hidroponik dapat meningkatkan kesuburan tanah, pupuk ini juga dapat membantu meningkatkan kualitas air. Selain pupuk, kotoran ternak dan kotoran ayam juga bukan merupakan limbah pertanian. Kotoran ternak dan kotoran ayam mengandung nutrisi penting yang dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dan meningkatkan produksi tanaman. Selain pupuk, bahan lain yang bukan merupakan limbah pertanian adalah limbah dari pertanian, seperti limbah tanaman, limbah hewan, dan limbah bahan mentah. Limbah tanaman dapat berupa dedaunan, pucuk pohon, dan sampah lainnya yang dapat digunakan sebagai pupuk. Limbah hewan dapat berupa daging, tulang, dan kotoran yang dapat digunakan sebagai pupuk. Limbah bahan mentah adalah bahan mentah yang tidak dapat digunakan untuk tujuan manufaktur tetapi dapat digunakan sebagai pupuk. Kesimpulannya, ada berbagai bahan yang dapat digunakan untuk kegiatan pertanian selain limbah pertanian. Beberapa contohnya adalah pupuk organik, pupuk anorganik, pupuk hayati, pupuk kompleks, pupuk hidroponik, limbah tanaman, limbah hewan, dan limbah bahan mentah. Kesimpulan Kesimpulannya, ada berbagai macam bahan yang bukan merupakan limbah pertanian. Beberapa contohnya adalah pupuk organik, pupuk anorganik, pupuk hayati, pupuk kompleks, pupuk hidroponik, limbah tanaman, limbah hewan, dan limbah bahan mentah. Semua bahan tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan meningkatkan produksi tanaman. Post navigation
April 11, 2023 - Limbah pertanian merujuk pada bahan sisa atau produk sampingan yang dihasilkan selama proses produksi pertanian. Limbah ini bisa berupa bahan organik maupun anorganik yang dihasilkan dari kegiatan pertanian seperti penanaman, pemupukan, pengendalian hama, dan panen. Namun, tidak semua bahan sisa pertanian dapat dikategorikan sebagai limbah pertanian, ada beberapa jenis yang tidak termasuk sebagai limbah yang Dimaksud dengan Limbah Pertanian?Limbah Pertanian yang Bukan Termasuk dalam Contoh Limbah PertanianLimbah pertanian biasanya dapat digunakan kembali atau diolah menjadi produk baru, namun ada beberapa jenis bahan sisa pertanian yang tidak termasuk dalam contoh limbah pertanian. Beberapa contohnya adalahLimbah Plastik Plastik yang digunakan dalam kegiatan pertanian seperti plastik polybag, plastik mulsa, atau plastik pembungkus bibit tidak termasuk sebagai limbah pertanian. Plastik ini seringkali sulit untuk didaur ulang dan dapat menjadi pencemar lingkungan jika tidak dikelola dengan Pestisida Pestisida merupakan obat yang digunakan untuk mengendalikan hama atau penyakit pada tanaman dapat menjadi limbah yang berbahaya bagi lingkungan sekitar serta kesehatan manusia. Oleh karena itu, pestisida yang telah digunakan dan sudah tidak terpakai tidak termasuk sebagai limbah Logam Mesin, alat, atau komponen yang terbuat dari logam seperti besi, aluminium, atau baja yang tidak lagi digunakan dalam kegiatan pertanian tidak termasuk sebagai limbah pertanian. Limbah logam ini dapat didaur ulang atau dijual sebagai barang Konstruksi Barang atau bahan sisa yang digunakan dalam pembangunan infrastruktur pertanian seperti kayu bekas, beton, atau besi yang digunakan dalam bangunan tidak termasuk sebagai limbah pertanian. Limbah konstruksi ini harus dikelola secara terpisah sesuai dengan peraturan yang jenis-jenis limbah pertanian yang tidak termasuk dalam contoh limbah pertanian sangat penting dalam pengelolaan limbah pertanian yang berkelanjutan. Dalam kegiatan pertanian, diperlukan pengelolaan limbah yang tepat guna mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, perlu pemahaman yang baik tentang jenis-jenis limbah pertanian yang bukan termasuk dalam contoh limbah pertanian agar dapat mengelola limbah pertanian dengan bijaksana dan bertanggung jawab.
Menjadi salah satu sektor penting di Indonesia, sektor pertanian juga sebenarnya sama saja menghasilkan limbah seperti halnya sektor lainnya. Meski limbah dari sektor pertanian tidak sampai menimbulkan polusi atau pencemaran lingkungan yang berbahaya, akan tetapi tetap saja jika dibiarkan akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Contoh limbah pertanian dalam kehidupan sehari-hari ada banyak, petani harus bisa mengelolanya supaya dapat kembali dimanfaatkan. Limbah pertanian dapat ditemukan dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya yang terlihat hanya berupa sisa-sisa tanaman yang layu atau mati, tapi siapa sangka bahwa limbah pertanian juga ada yang berbentuk cair dan gas. Limbah pertanian juga dikelompokkan berdasarkan waktunya. Biasanyanya limbah pertanian dianggap sepele dengan pemikiran bahwa limbah dari pertanian bisa memberikan dampak yang positif bagi tanah dan lingkungan. Namun pada kenyataannya tidak semua limbah hasil pertanian baik bagi lingkungan. Dan semua jenis limbah ini harus ditangani dengan benar supaya tidak menimbulkan pencemaran lingkungan yang serius. Baca Juga Cara Budidaya Jagung Alat dan Bahan yang Digunakan Bagi yang bekerja pada sektor pertanian atau tinggal di lingkungan yang dekat dengan area pertanian atau perkebunan, sangat mudah sekali menemukan limbah yang berasal dari kegiatan pertanian. Jenis limbah pertanian dikelompokkan berdasarkan 2 hal, yaitu berdasarkan waktu dan berdasarkan bentuknya. Untuk selengkapnya, simak penjelasannya berikut ini 1. Jenis Limbah Pertanian Berdasarkan Waktunya Dalam setiap kegiatan pertanian, pasti akan menghasilkan panen dan limbah. Limbah tidak hanya dihasilkan saat pasca panen saja, melainkan juga bisa dihasilkan saat masa pra panen dan masa panen. Untuk memahami lebih lanjut mengenai jenis limbah pertanian berdasarkan waktunya, simak penjelasannya berikut a. Limbah Pertanian saat Pra Panen Setelah melalui proses tanam, petani harus melakukan perawatan pada tanaman. Salah satu perawatan pada tanaman adalah tahap penyulaman. Tahap penyulaman dilakukan ketika bibit tanaman tidak bisa tumbuh dengan semestinya. Umumnya penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati, terkena penyakit, mengalami gugur daun, atau karena pertumbuhan yang tidak optimal. Daun-daun, buah, atau bunga yang berguguran inilah yang merupakan contoh limbah pertanian pra panen. Karena limbah yang dihasilkan merupakan limbah organik, maka dapat diolah menjadi pupuk kompos untuk tanaman. b. Limbah Pertanian saat Panen Sumber Ketika tanaman sedang dalam masa panen, petani juga akan mendapati banyak limbah yang dihasilkan saat panen sedang berlangsung. Limbah pertanian saat masa panen paling banyak ditemukan dari tanaman padi, jagung, dan sejenisnya. Materi-materi seperti batang padi, batang jagung, jerami, dan sekam padi akan banyak berserakan di lahan. Petani dapat menggunakan limbah-limbah ini untuk membuat pupuk kompos supaya lebih bermanfaat daripada hanya dibakar atau dibiarkan mengurai sendiri. c. Limbah Pertanian saat Pasca Panen Setelah masa panen usai, limbah pertanian yang dihasilkan biasanya jauh lebih banyak. Terutama untuk sektor pertanian padi. Materi-materi yang dihasilkan setelah masa panen adalah jerami, sekam pagi, bekatul hingga dedak. Materi-materi ini dihasilkan setelah melalui proses penggilingan padi, di mana dalam penggilingan gabah akan menghasilkan 50 % sampai 63,5 % beras giling, 20% sampai 30% sekam padi, dan 8% – 12% dedak. Sekam padi bisa dimanfaatkan ulang sebagai materi penggembur tanah, sedangkan dedak dan bekatul dapat dimanfaatkan sebagai pakan hewan ternak. Baca Juga Makin Untung Yuk Simak Cara Merawat Jagung Manis 2. Jenis Limbah Pertanian Berdasarkan Bentuknya Limbah pertanian juga dibedakan berdasarkan bentuknya. Tidak hanya limbah berbentuk padat saja, sektor pertanian juga menghasilkan limbah berbentuk cair dan gas. Penjelasannya dapat disimak sebagai berikut a. Limbah Pertanian Berbentuk Padat Limbah pertanian padat dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Maksud dari limbah berbentuk padat itu sendiri merupakan suatu zat, bahan atau sesuatu yang dapat dilihat, dipegang, dan memiliki tekstur keras maupun lunak. Contoh limbah pertanian berbentuk padat antara lain jerami, sekam, ranting pohon, dedaunan kering, bunga yang layu, termasuk buah yang busuk. Limbah padat pertanian bersifat organik, yang itu artinya dapat didaur ulang kembali untuk dimanfaatkan sebagai pupuk, pakan hewan ternak, dan lain sebagainya. b. Limbah Pertanian Berbentuk Cair Sumber Jarang yang menyadari bahwa limbah pertanian juga ada yang berbentuk cair. Salah satu contohnya adalah sisa-sisa pupuk cair dan limbah cair dari tepung tapioka. Limbah cair tidak mudah ditemukan karena mudah hanyut terbawa aliran air. Namun dampaknya cukup serius bagi organisme di perairan. Contohnya saja limbah cair tapioka, yang mana memiliki kandungan amilum yang akan mengakibatkan penurunan oksigen terlarut dan menimbulkan bau busuk dari degradasi bahan organik yang kurang sempurna apabila dibuang langsung ke perairan. Hal itu juga dapat berdampak terhadap kerusakan dan kematian organisme yang hidup di perairan. c. Limbah Pertanian Berbentuk Gas Limbah gas pertanian dapat menimbulkan polusi udara yang cukup serius. Adapun limbah gas terbentuk saat melakukan pembakaran sisa pasca panen tanaman padi, pembuatan gula tebu, serta pengeringan teh. Solusi untuk menangani limbah gas ini adalah dengan memasang cerobong asap. Baca Juga Kiat-Kiat Sukses Budidaya Kopi Dengan Lahan Sempit dan Terbatas Dampak Adanya Limbah Pertanian Bagi Lingkungan Sumber Limbah pertanian yang tidak dikelola dengan baik dapat memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan. Terutama limbah yang sifatnya anorganik seperti limbah sisa pestisida dan limbah gas. Sedangkan untuk limbah yang bersifat organik, justru dapat memberikan dampak yang positif jika didaur ulang kembali untuk kegiatan pertanian selanjutnya. Adapun dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dari limbah bersifat merugikan yang tidak ditangani dengan tepat antara lain 1. Menyebabkan Gangguan Terhadap Kehidupan Biotik Limbah pertanian yang dapat membahayakan kehidupan biotik adalah limbah berbentuk cair. Biasanya limbah berbentuk cair ini mengandung zat-zat berbahaya yang dapat merusak dan membunuh kehidupan biotik perairan. Zat-zat berbahaya yang terkandung dalam limbah pertanian berbentuk cair dapat menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut dalam air. Zat-zat ini juga umumnya mengandung racun yang dapat mematikan organisme yang hidup di dalam air. Limbah cair pertanian yang langsung dibuang begitu saja ke air dalam kondisi panas juga dapat menyebabkan kematian organisme air. 2. Mengganggu Keindahan Lingkungan Selain dapat merusak kehidupan organisme perairan, limbah pertanian berbentuk padat yang tidak segera dikelola dan dibiarkan menumpuk akan mengganggu keindahan lingkungan. Apalagi jika limbah-limbah tersebut dibiarkan sampai membusuk, tentunya akan menimbulkan polusi udara akibat bau yang tidak sedap. 3. Dapat Menimbulkan Bibit Penyakit Limbah pertanian yang tidak ditangani dengan benar dapat menimbulkan berbagai penyakit. Misalnya limbah padat yang dibiarkan membusuk, pasti akan menarik perhatian binatang-binatang menjijikkan yang dapat menyebarkan bibit penyakit berbahaya. Termasuk limbah cair, yang dibuang melalui sumber air masyarakat dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kolera, radang usus, hepatitis infektiosa, dan lain sebagainya. Sehingga tidak hanya berbahaya bagi lingkungan saja, contoh-contoh limbah pertanian yang telah diulas di atas juga dapat menimbulkan dampak yang serius bagi manusia. Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
berikut bukan merupakan limbah pertanian contohnya adalah